Setiap kali UTBK digelar, persaingan antar siswa sangat ketat. Dari ratusan ribu siswa di seluruh Indonesia yang mendaftar, hanya sekitar 20% saja yang bisa lolos. Artinya, seseorang bisa saja tidak lolos seleksi dan itu wajar. Lalu, mana yang baik antara gap year atau kuliah seadanya?
Gap year adalah istilah dari bahasa Inggris yang bermakna ‘tahun jeda’. Istilah ini kemudian dipakai untuk menyebut siswa alumni SMA yang memilih mengambil waktu kosong sebelum akhirnya masuk ke perguruan tinggi. Beberapa siswa memilih gap year demi mendapatkan PTN yang mereka impikan.
Meskipun begitu, sebelum memutuskan gap year kuliah, banyak siswa yang bingung. Pertimbangan utamanya adalah tentang waktu atau usia. Dengan gap year, maka pelajar tersebut akan memiliki usia yang setahun lebih tua dari mahasiswa lain seangkatannya nanti.
Namun, jika terpaksa kuliah seadanya, seseorang lebih rentan mengalami stress. Ada juga tekanan lain ketika kuliah seadanya, seperti jurusan atau PTN tidak sesuai keinginan, motivasi belajar menurun karena merasa gagal menggapai mimpi yang sudah lama diinginkan, dan masih banyak lagi.
Lalu, apa yang perlu kamu pertimbangkan untuk mengambil keputusan di antara dua pilihan tersebut? Berikut jawabannya.
Pertimbangan Sebelum Memutuskan Gap Year atau Kuliah Seadanya
Ini adalah keputusan penting yang harus kamu ambil di masa menjelang dewasa. Oleh karena itu, mari belajar untuk membuat keputusan yang matang. Pertimbangkanlah hal-hal berikut sebelum memutuskan akan gap year atau tidak.
1. Memperjuangkan Mimpi atau Mengikuti Arus?
Hal pertama yang perlu kamu pertimbangkan adalah tentang seberapa kuat kamu memperjuangkan mimpimu. Jika kamu sudah memiliki visi dan misi yang jelas terkait cita-cita kamu ke depannya, kamu bisa memilih gap year sambal memperjuangkan mimpimu tersebut.
Jika masih belum tahu nantinya mau seperti apa, kamu bisa kuliah seadanya. Siapa tahu, jalan ini memang yang terbaik untukmu.
Apapun pilihanmu, kamu harus menjalaninya dengan sepenuh hati.
2. Apa yang akan Kamu Lakukan di Satu Tahun Menunggu?
Tentunya kamu tidak hanya akan menganggur bukan? Jika memutuskan untuk gap year, persiapkan langkah yang lebih tepat untuk satu tahun ke depan.
3. Siapkah Kamu Dihujani Banyak Pertanyaan dan Stigma Negatif?
Di Indonesia, akan banyak pertanyaan jika kamu memilih gap year, seperti terkait usia, stigma negatif pengangguran, dan masih banyak lagi. Kamu juga perlu mempertimbangkannya sebelum mengambil keputusan.
Kalau kamu sudah punya mimpi yang jelas, tidak ada salahnya gap year. Bahkan, ada juga yang gap year 2 tahun UTBK. Jadi, tidak ada yang salah antara gap year atau kuliah seadanya, ya. Semoga informasi ini bermanfaat!