Hai semua! Kenalin namaku Arsya. Aku tidak tahu apakah kisahku ini akan menginspirasi banyak orang, tapi setidaknya aku bisa membagikan sedikit pengalamanku dalam memperjuangkan PTN. Enjoy reading all!!^-^
Aku merupakan alumni SMAN 2 Lumajang yang lulus pada tahun 2022. Meskipun aku lulusan dari SMA terbaik di Lumajang, aku merupakan salah satu orang yang struggle dalam memperoleh jurusan dan PTN. Untuk menjadi mahasiswa UGM, aku harus ditolak sebanyak 14 kali. Aku tidak berhasil sebanyak 5 kali di tahun 2022 dan 9 kali di tahun 2023. Di tahun 2022, aku ditolak oleh berbagai jalur masuk, dari jalur SNMPTN, SBMPTN, hingga jalur mandiri. Dengan penolakan sebanyak itu di tahun 2022, akhirnya aku memutuskan untuk ‘gapyear’ buat perjuangin lagi jurusan dan PTN di tahun 2023. Keputusan untuk gapyear merupakan keputusan yang besar karena aku harus menerima segala konsekuensi dan resiko bila aku menjalani gapyear. Namun, dengan segala keyakinan dan dukungan dari orang tua, aku pun semakin yakin untuk menjalani gapyear.
Cerita Gap Year di Bias Education
Setelah memutuskan untuk gapyear, aku pun mencari informasi bimbel khusus anak gapyear dan menemukan bimbel BIAS. Meskipun lokasi BIAS jauh dari Lumajang, dengan segala tekad untuk memperjuangkan jurusan dan PTN impian, aku pun memutuskan untuk join BIAS. Di BIAS merupakan pengalamanku merantau untuk pertama kalinya. Selama di BIAS, aku berjuang lebih keras lagi. Selama di di BIAS, aku meningkatkan intensitas belajar, dari pagi hingga siang belajar di kelas, kemudian lanjut belajar mandiri di camp.
Fun fact agar tidak bosan belajar, aku sering berpindah-pindah tempat belajar di camp. Dari belajar di kamar sendiri, di kamar teman, di balkon, hingga di rooftop camp. Aku juga ikut menjadi sahabat belajar (SB) untuk melatih pemahamanku dengan materi yang telah diajarkan di kelas.
Selain belajar, aku juga mendapatkan banyak pengalaman selama di BIAS. Aku bertemu teman-teman keren dari berbagai daerah yang senasib denganku dan menikmati hal-hal yang tidak pernah aku rasakan selama di sekolah. Selama menjalani masa gapyear, aku juga menjadi lebih mengenali diri sendiri dan kemandirian pun dilatih di BIAS karena jauh dari orang tua. Dari pengalaman-pengalam itu, aku menjadi bersyukur karena keputusanku untuk gapyear merupakan keputusan yang tepat buatku.
Perjuangan untuk Mendapatkan Kampus Impian
Di tahun 2023, aku mencoba untuk daftar jalur masuk lebih banyak lagi. Tidak hanya mendaftar SNBT, aku coba untuk daftar dari jalur beasiswa, rapor, kedinasan, dan mandiri PTN.
Setelah berjuang keras untuk mempersiapkan SNBT 2023, ternyata hasilnya tetap dapet kata “semangat”. Awalnya sedih karena perjuanganku selama ini masih tetap dapat semangat. Namun, aku tidak boleh terlalu lama terpuruk. Aku harus bangkit dan coba lagi. Aku pun berjuang lagi. Setelah sekian banyak mendapat penolakan, akhirnya aku mendapat kata “selamat” dari beberapa jalur masuk, salah satunya adalah UTUL UGM. Awalnya kaget dan masih tidak percaya kalau aku lolos jalur UTUL UGM hingga aku mengecek laman pengumuman berkali-kali wkwk. Meskipun lolos di pilihan kedua, tetapi aku tetap bahagia dan bersyukur. Menjadi mahasiswa Geofisika UGM merupakan takdir yang tak pernah kusangka-sangka. Aku pun enjoy di setiap proses selama di UGM. Berkat usaha, doa, dan dukungan orang-orang sekitar, akhirnya aku bisa menjadi mahasiswa di salah satu PTN terbaik di Indonesia.
Untuk teman-teman pejuang gapyear, keputusan kalian mengambil gapyear adalah keputusan yang tepat! Mari berjuang lagi! Menjadi pejuang gapyear bukan berarti kalian kalah dari teman-teman yang kuliah di PTN dan jurusan impian mereka sekarang, tetapi kesempatan untuk mundur selangkah agar nantinya maju lebih jauh lagi. Ingat lirik lagu Usik oleh Feby Putri, “Tapi menurutku Tuhan itu baik”. Percayalah, Tuhan itu memang baik guys. Pasti ada hikmah di setiap takdir yang kita peroleh. “Apa pun yang akan menjadi takdirmu akan mencari jalannya menemukanmu”-Ali bin Abi Thalib. Semangat all!!